Dikritik Jokowi Karena Dianggap Tidak Efisien, Begini Jawaban Pertamina  

Dikritik Jokowi Karena Dianggap Tidak Efisien, Begini Jawaban Pertamina  

Radarcirebon.com - Pertamina mengklaim telah berhasil melakukan serangkaian upaya efisiensi dan mengoptimalkan biaya, sebagai cara terbaik untuk dapat mengubah tantangan menjadi prestasi.

Kalimat ini bisa mewakili torehan efisiensi atau penghematan biaya operasional Pertamina di tahun kedua pandemi Covid-19.

Pernyataan tersebut sekaligus menjawab kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Pertamina dan PLN tidak efisien dalam mengatur keuangan perusahaan. 

Baca juga: Presiden Jokowi Soroti Kinerja PLN dan Pertamina yang Suka Minta Subsidi ke Menkeu

Bukan angka receh, melainkan pundi-pundi sebesar USD2,2 miliar atau setara dengan Rp32 triliun.

Sebuah capaian fantastis, di saat industri nasional baru mulai menggeliat setelah hampir takluk oleh sebaran virus yang mematikan.

Triliunan efisiensi tersebut diperoleh dari program penghematan biaya (Cost Saving) sebesar Rp20 triliun, penghindaran biaya (Cost Avoidance) sebesar Rp5 triliun serta tambahan pendapatan (Revenue Growth) sekitar Rp7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: